Cianjur, - Digawangi Komunitas Pemuda Cugenang (Kompac), tumpukan sampah di bawah lima jembatan di wilayah Cugenang, dievakuasi, Minggu (6/10/2019) kemarin.
Alasan opsih sampah tersebut, merupakan salah satu bentuk kepedulian pemuda Cugenang, yang peduli pada lingkungan.
Terlebih di musim kemarau seperti sekarang ini, kebutuhan air sangatlah diperlukan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan pertanian, melainkan untuk kebutuhan air sehari-hari pun, jelas masyarakat sangat membutuhkan.
Puluhan anggota dari komunitas-komunitas pecinta lingkungan, pelajar, LSM/Ormas, dan unsur muspika Cugenang 'yang turut terjun langsung ke sungai', dengan sukarela mengevakuasi penumpukan sampah di daerah aliran sungai (DAS) sekitar Cugenang.
Kepada awak media, Senin (7/10/2019), Ketua Kompac Septian alias Apep, mengungkapkan keprihatinannya pada lingkungan, yang dimana kesadaran masyarakat akan membuang sampah, hingga saat ini masih perlu diberikan edukasi yang edukatif.
"Melihat sungai seperti ini, jelas kita merasa perihatin. Bagaimana tidak, dihulunya saja sudah seperti ini, tumpukan sampah menumpuk hampir disetiap bawah jembatan, apalagi dialiran sungainya," ungkap ketua Kompac.
Lanjut Apep, pada pelaksanaan evakuasi sampah ini, Alhamdulillah, relawan-relawan lingkungan dari berbagai komunitas ikut andil, turun ke sungai.
"Terima kasih kepada relawan-relawan lingkungan, yang sudah membantu pergerakan ini, yaitu evakuasi sampah di sungai. Secara tidak langsung, selain membantu masyarakat di hilir, tentunya kita juga mendukung pemerintah, mensukseskan program Citarum Harum," ucapnya.
Terakhir, Apep berpesan "kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli dengan alam dan sekitarnya, kalau tidak sekarang, lalu kapan lagi. Selamatkan alam besertanya, wariskan yang terbaik untuk generasi mendatang," pesannya.
Sementara salah seorang tokoh masyarakat sekaligus ketua paguyuban petani di Cugenang, H. Husain, menyampaikan, paguyubannya sangat mendukung pergerakan komunitas-komunitas lingkungan yang peduli dengan pentingnya aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ya, kegiatan seperti harus continue, tidak hanya sekali saja. Karena kalau hanya dilakukan sekali saja, penumpukan sampah akan kembali terjadi," ujarnya.
Husen menambahkan, mungkin kalau dihulunya tidak kita rawat, yang akan kena imbasnya mereka yang berada di hilir, seperti mendapatkan air sudah kotor (tercemar), banjir dan bahaya-bahaya lainnya.
"Melalui forum ini, saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat mari jaga sungai, sebagai bekal kita dalam memenuhi kebutuhan air. Karena sungai adalah sumber dari kehidupan," tambahnya. (Shand).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar