Senin, 09 Desember 2019

126 Desa dari 74.957 Desa Menjadi Pilot Model inkubasi Inovasi Desa


Teropong Cianjur, Teras Berita - Komunitas Tani atau kelompok Perhutanan sosial dalam Model inkubasi Inovasi Desa, sebagai model pengembangan lokal ekonomi desa. 

Salah satu desa sebagai contoh adalah Desa Sirnajaya di kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor, kini terus membangun dirinya. Mengembangkan potensi wisata desa yang juga memanfaatkan komoditas unggulan lokal seperti Kebun Kopi.  

Kebun kopi Arabika dan juga Robusta. Diatas lahan 300 hektar adalah lahan yang kini diajukan untuk mendapat Ijin Perhutanan sosial.

LMDH Karya Alama Mandiri yang diketua Pak Iim Abdul Hakim dan sekretaris pak H. Agus Salim, kini terus membenahi kebun kopinya.

Pohon-pohon kopi Robusta yang tua kini diremajakan, dengan cara dipotong dan disambung dengan pohon Arabika.

LMDH karya alam mandiri, saat ini menunggu SK Kulin KK, yang belom juga dikeluarkan oleh dirjen PSKL. 

Menggabungkan desa dengan BUMDES dan perhutanan sosial, menjadi satu model pengembangan lokal ekonomi yang baik.

Model Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis kemitraan yang dikembangkan melalui Pilot Inkubasi Inovasi Desa adalah, salah satu upaya Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, untuk memberikan referensi  bagi Desa-desa dalam memanfaatkan Dana Desa dalam pemberdayaan ekonomi Desa.

Kemitraan yang dibangun antara Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat, sebagai pemilik sumber daya, Badan Usaha Milik Desa sebagai pencipta nilai tambah, serta pelaku bisnis profesional sebagai pasar, menciptakan Rantai Pasok Produksi yang menjamin keberlangsungan usaha.

Dengan pola inkubasi usaha yang tepat, kemitraan usaha ini akan mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, baik pada Kelompok perhutanan sosial maupun BUMDes, dan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. 

Di sisi lain para pelaku bisnis profesional, akan mendapatkan jaminan pasokan bahan baku maupun jasa, dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keterlibatan BUMDes, tentu saja akan membawa peningkatan pendapatannya, pada gilirannya akan menambah Pendapatan Asli Desa (PADes), yang berarti peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa. Semua Menang, Semua Senang.

Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi – Ma’ruf yang berkenaan dengan Pembangunan Desa dan Masyarakat Desa.

Rencana dan strategi Kementerian Desa, berkenaan dengan pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan BUMDes serta pemanfaatan Dana Desa.

Hari ini 126 Desa dari 74.957 Desa, menjadi Pilot di dalam Program ini, kedepannya dengan dukungan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Para Pengusaha Swasta, Para Pelaku pemberdayaan Masyarakat Desa, serta tentunya kerja keras dan kemauan Masyakat Desa, kita semua berharap akan muncul replikasi bahkan pengembangan dari Model Kemitraan Usaha ini.

Editor : SR.
Rilis : kontributor.

Plt Bupati Cianjur Di Daulatkan Sebagai Bapak Pemekaran Cianjur Selatan


Teropong Cianjur, Sindangbarang - Bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia, Ketua RT dan RW se Cianjur yang tergabung dalam Forum RWRT Cianjur, berkumpul di Alun-alun Sindangbarang, Senin (9/12).

Kegiatan yang dipimpin Plt Bupati Cianjur, H. Herman Suherman tersebut, merupakan salah satu bentuk dukungan pada Gerakan Hari Anti Korupsi Sedunia, sekaligus memberi dukungan atau mendaulatkan H. Herman Suherman, sebagai bapak pemekaran Cianjur Selatan.

Ketua Forum RWRT, H. Daseng Dasimi mengatakan, Korupsi merupakan musuh bersama. Maka dari itu, Kabupaten Cianjur ini, harus terbebas dari korupsi untuk dapat bersaing dan maju. Karena menurutnya, salah satu penyebab kemunduran selama ini, adalah prilaku koruptif di semua jenjang pelayanan.

"Jika Cianjur ingin bergerak lebih cepat dalam pembangunan di segala bidang, maka harus berani melawan korupsi," ungkap H. Daseng. 

H. Daseng juga mengatakan, selain persoalan korupsi, hal lain yang dianggap menjadi persoalan mendasar di Cianjur adalah, luas wilayah dan jumlah penduduknya yang terlalu besar.  Bahkan salah satu yang terbesar di Jawa Barat dan di Indonesia.

"Nah sudah sepatutnya, Cianjur bagian selatan diberi ruang untuk menjadi Daerah Otonomi Baru" paparnya.

Menurut H. Daseng, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), diyakini bisa menjadi satu-satunya solusi, agar pelayanan dan distribusinya bisa lebih dirasakan secara lebih cepat dan merata oleh masyarakat. Terutama yang berada di pelosok dan wilayah perbatasan kabupaten, yang selama ini masih butuh perhatian bersama.

"Kami melihat ada kesamaan persepsi mengenai hal ini dengan Pak Haji Herman, dan selama ini beliau telah ikut menyuarakan hal ini. Karena itu, hari ini kami pengurus Forum RW/RT se-wilayah dapil 4 dan 5, mendaulatkan Pak H. Herman menjadi Bapak Pemekaran Cianjur Selatan," pungkas H. Daseng.

Menanggapi hal itu, Plt Bupati Cianjur, H Herman Suherman mengatakan, kesadaran anti korupsi memang harus terus digalakan, agar menjadi budaya masyarakat. Dan hal itu, harus dimulai dari lingkungan terkecil, mulailah dari sebuah keluarga.

"Ya, tentunya saya mendukung penuh apresiasi ini, dan itu harus mulai diterapkan atau dimulai dari Forum RWRT pada gerakan anti korupsi ini," kata H. Herman.

Disinggung mengenai pemekaran Cianjur Selatan, Herman mengatakan, Pemkab Cianjur sejak jauh hari sudah mendukung adanya pemekaran wilayah selatan Cianjur, karena wilayah tersebut sudah layak untuk berdiri sendiri, agar memudahkan pembangunan dan meratakan segala program.

"Tidak hanya eksekutif tapi legislatif juga sudah sepakat mendukung pemekaran. Karena, itu masuk dalam revisi RPJMD dan sudah sesuai RPJMD Provinsi. Semoga aspirasi tersebut bisa didengar oleh pemerintah pusat", pungkas Herman.

Editor : SR.
Laporan : DN/kontributor

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris Kepada Penerima 147 PKM Oleh Babinsa,  Bhabinkantibmas Dan Bersama Kepala Desa Sukataris. ...