Sabtu, 30 November 2019

Kapolres Nyatakan Cianjur Aman Untuk Berinvestasi



Teropong Cianjur, Kota - Maraknya oknum dilapangan yang melakukan tindakan intimidasi dan pungutan liar (Pungli), membuat para investor yang berniat investasi di Cianjur mundur.

Menyikapi hal tersebut, Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, pihaknya siap menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para investor tersebut.

Bahkan pihaknya itu, berjanji akan memberikan pengamanan, selama proses investasi berjalan, mulai dari pembangunan hingga beroperasinya nanti.

"Ya, ini merupakan tugas kami, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor yang hendak menginvestasikan dananya, melalui bidang usaha di Cianjur. Sehingga para investor tidak merasa dirugikan atau terganggu akibat ulah oknum tersebut," ujar AKBP Juang Andi Priyanto, Sabtu (30/11).

Sementara pemerintah kabupaten (Pemkab) Cianjur, menargetkan terbentuknya investasi yang sehat dengan cara memberantas percaloan di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Cianjur.

"Cianjur akan menjadi tujuan investasi dengan adanya pembangunan jalan tol. Pelayanan perizinan harus lebih dipermudah agar investor yang masuk merasa nyaman, termasuk mempercepat proses perizinan setiap persyaratan sudah lengkap," kata Plt Bupati H. Herman Suherman.

Editor : SR.
Laporan : Humas Polres Cianjur.

Pengendara Septor Tewas Di Bawah Jembatan Cikundul



Teropong Cianjur, Cipanas - Pengendara sepeda motor, meninggal ditempat (bawah jembatan), usai bertabrakan dengan kendaran di jembatan Cikundul Desa Ciloto, Cipanas, Cianjur, Minggu (1/12).

Berdasarkan keterangan, kejadian tersebut bermula dari olengnya kendaraan Toyota Inova no pol D1692 VH, kemudian oleng ke kanan dan bertabrakan dengan sepeda motor Honda no pol E 5622 HO, kemudian menabrak pagar jembatan dan pengemudi sepeda motor jatuh ke bawah jembatan.


Melalui Paur Subbag Humas Polres Cianjur Ipda Budi Setiayuda, Kompol Suhartono membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang Inova dari arah Cianjur, menyalip kendaraan di depannya, kemudian oleng dan bertabrakan dengan kendaraan Roda 2 motor Honda. Sehingga menabrak pagar jembatan dan pengemudi sepeda motor jatuh ke bawah jembatan Cikundul. Pada saat dievakuasi, sudah meninggal dunia," terangnya.

Lanjutnya, kini kejadian laka tersebut, diserahkan ke Unit Laka Polres Cianjur." Adapun upaya yang dilakukan Cek lokasi/olah TPTKP, mengumpulkan keterangan para saksi, mengamankan barang bukti (BB), mengevakuasi korban ke RSUD Cimacan dan menyerahkan perkara tersebut ke Unit Laka Polres Cianjur," tambahnya.

Terakhir, identitas pengendara kendaraan Kijang Inova, Yoga (27) mahasiswa, asal Kampung Rancagoong RT. 01/05, Desa Rancagoong, Cilaku, Cianjur, mengalami lula berat. Sementara identitas pengendara motor yang meninggal dunia ditempat, belum diketahui, karena tidak ditemulan surat identitas pada korban.

Editor : SR.
Laporan : SR.

Pemkab Cianjur Diharapakan Buatkan Perdes Penanganan Sampah


Teropong Cianjur, Cugenang - Masyarakat peduli lingkungan, turut andil dalam kegiatan bersih-bersih sungai Cianjur yang melintas di wilayah Kecamatan Cugenang, Sabtu (30/11).

Kegiatan yang di selenggarakan oleh Komunitas Pemuda Cugenang (Kompac) dan Forum Kaukus Lingkungan Cianjur (FKLC) tersebut, merupakan kepanjangan tangan dari KLHK, untuk mendorong kesuksesan program Citarum Harum.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabag Program dan Evaluasi KLHK, perwakilan DLH Kabupaten Cianjur, Camat Cugenang beserta jajaran, Kapolsek Cugenang beserta jajaran, Komunitas, Mahasiswa, petani dan masyarakat.

Saat ditemui awak media, perwakilan dari FKLC Ageung menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan sebuah stimulus untuk membangun gerakan masyarakat, khususnya di Cianjur, jadi bagaimana caranya kita mengembalikan marwah sungai, terutama di aliran sungai Cianjur yang merupakan bagian dari aliran sungai Citarum.

"Ya, untuk mengembalikan sungai menjadi lestari, bisa melalui kegiatan kerja bakti seperti ini. Sehingga, masyarakat bisa mulai tergugah kesadarannya, dan tentunya hal itu juga harus ada dukungan dari pemerintah desa setempat," kata Ageung.

Lanjutnya, kegiatan ini bukanlah seremonial, melainkan upaya untuk mendorong masyarakat, supaya punya kesadaran bahwa sungai adalah warisan kita bersama, untuk masa depan anak cucu kita, banyak manfaat dan ekosistem yang harus dijaga dari sungai.

"Kita berharap, untuk kedepannya masyarakat dibawah pengawasan desa, bisa ikut andil mengoptimalkan aliran sungai, seperti misalnya membuat perdes tentang sampah, serta melibatkan karang taruna untuk dijadikan satgas mengawasi aliran sungai," harapnya.

Terakhir, Ageung sangat mengharapkan," agar Pemkab Cianjur bisa merespon positif, dengan membuatkan perda penanganan sampah dan memberikan dukungan terhadap satgas, atau komunitas yang peduli dengan lingkungan, yang sedang berupaya melestarikan aliran sungai di Cianjur ini, " pungkasnya.

Sementara Kasi kumpul sampah Dinas Kebersihan DLH Kabupaten Cianjur Sugandi menyampaikan, ungkapan rasa syukurnya, yang sudah merasa terbantu masalah penanganan sampah.

"Alhamdulillah, kami sangat terbantu sekali, oleh komunitas dari tim Kementerian lingkungan hidup dan Kecamatan, perangkat desa, mahasiswa dan masyarakat," ungkapnya.

Masih dikatakan Sugandi, dengan diadakannya kegiatan seperti ini, diyakini bisa mengurangi tumpukan sampah, yang ada di bantaran sungai wilayah Kecamatan Cugenang.

"Melihat seperti ini, kami siap membantu memfasilitasi apa yang dimohon oleh komunitas, seperti pengadaan armada pengangkut sampah, karena menurut saya ini juga program presiden dalam membersihkan Citarum harum," tandasnya.

Sementara saat disinggung mengenai keterlibatan pemerintah desa dalam peran serta penyelamatan lingkungan, Camat Cugenang Komariah S.Ip MAP, yang hadir pada saat kegiatan bersih-bersih sungai Cianjur, mengatakan, dirinya mengaku pernah membaca, tupoksi camat dalam penyelengaraan fungsi dan tugasnya itu, yang mana terdapat tugas, yang ketika belum diatur oleh dinas tekhnis atau instansi vertikal, itu bisa dilakukan oleh perangkat kecamatan karena mempunyai kedudukan sebagai penunjang. 

"Pada saat itu saya mikir, kalau belum tersentuh oleh pemerintah daerah atau instansi vertikal, berarti ini bisa dong dilakukan oleh camat. Nah, saya mungkin akan melakukan hal seperti itu, artinya dalam hal ini, akan mendorong para kepala desa, untuk membuat regulasi dalam pengelolaan sampah. Karena dalam penyelamatan lingkungan, pemdes harus ikut andil didalamnya," kata Komariah S.Ip MAP.

Selain itu dirinya juga menyampaikan bahwa, "setiap desa itu harus mempunyai destinasi wisata, baik itu dialamnya maupun dengan membuat tempat edukasi pengelolaan sampah, sehingga memancing masyarakat untuk berwisata kesana," tambahnya.

Editor : SR.
Laporan : SR/DN/AC.


Kabag Program Dan Evaluasi KLHK Soroti Perluasan Lahan Pertanian Sayuran Di Cugenang



Teropong Cianjur, Cugenang - Kabag Program dan Evaluasi KLHK, menyayangkan adanya perbukitan dijadikan lahan pertanian sayuran, yang berada di wilayah di Kecamatan Cugenang. Alasannya, menanam sayuran diperbukitan, rawan terjadi erosi, karena daya serap airnya kurang.

Hal itu dikemukakannya, pada saat menghadiri kegiatan bersih-bersih sungai Cianjur, yang melintas di sekitar wilayah Cugenang, Sabtu (30/11) kemarin.

"Hari ini, agenda menghadiri gerakan masyarakat bersih-bersih sungai, sekalian cek potensi wisata dihulu sungai Cianjur," kata Kabag Program dan Evaluasi KLHK, saat ditemui awak media, disela acara bersih-beraih sungai.

Masih dikatakan Tulus, dirinya menilai bahwa, jalan masuk ke curug, ternyata aksesnya masih cukup berat, jadi butuh investasi besar untuk mengembangkannya. Dan kalau pun, mau dikembangkan menjadi tempat wisata, itu skupnya harus bupati yang punya kemauan tersebut.

"Ya awalnya, saya pikir Komunitas Kompac dan Kaukus ini, bisa mewujudkan itu, tapi karena perlu investasi terlalu besar, jadi harus pemerintah kabupaten yang harus memprakarsai untuk jadi tempat wisata," ungkap Tulus.

Terakhir, Tulus juga menyampaikan, diseberang sungai atau curug Batlem sana, sudah dibuka lahan pertanian, artinya disitu sudah ada pertanian sayur segala macam, padahal itu kan perbukitan, tapi sudah kebuka untuk area pertanian. Semestinya, itu dijadikan daerah konservasi, supaya air untuk masyarakat Cianjur bisa terjaga.

"Jadi buah simalakama ya. Disisi lain, masyarakat juga membutuhkan penghasilan dari sayur itu, sementara kalau kita tanam sayuran, tingkat erosinya itu cukup tinggi. Jadi, kalau saya pikir memang pemerintah, harus mengarahkan masyarakat, untuk menanam tanaman yang bisa menahan erosi, tapi hasilnya tetep ada, artinya 'unsur ekonominya ada unsur penyelamatannya pun tetap ada', begitu," pungkasnya.


Masih dilokasi yang sama, Camat Cugenang Komariah S.Ip MAP, mengatakan, secara historis, memang ini bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua stakeholder. Kalau misalkan masyarakat kita membuang sampah sembarangan yang akan mendapatkan dampaknya itu semua, pemerintah disalahkan masyarakatnya sendiri akan merugi. Belum lagi, dari sisi kesehatan dari tercemarnya sungai. Air itu akan berlanjutan terus mengalir hingga diminum oleh masyarakat.

"Sungai itu seperti urat nadi kita, ada anak sungai dia bermuara dan airnya terus akan kemana mana, seumpama muaranya ada di sungai Citarum Harum, ini akan menjadi sumber air baku untuk daerah DKI. Artinya, air ini akan kemana-mana, jadi jangan sampai, sampah yang ada di rumah kita, ketika keluar dari halaman rumah sudah aman, ketika perlakuannya tidak baik, itu akan berdampak buruk untuk yang lain. 'Aman buat kita tapi tidak aman buat orang lain'," kata camat Cugenang, dirinya hanya menyoroti masalah persampahannya saja.

Kedepannya, kami ingin mencoba untuk bagaimana membranstoring masyarakat, dalam lengelolaan sampah yang baik itu seperti apa, minimal di rumah itu di pilah dulu, antara organik dan non organik dan diperlakukannya seperti apa.

"Ini juga tidak akan terlepas dari peran semua pihak ya, karena saya bukan bidangnya, tidak mempunyai keterampilan untuk itu, maka kita harus mengajak komunitas-komunitas untuk bersinergi," ujarnya.

Editor : SR.
Laporan : SR/DN/AC.

Pohon Besar Tumbang, Melintang Ke Jalan Raya


Teropong Cianjur, Cugenang - Pohon besar di samping SPBU Cijedil, Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, tumbang pada saat hujan deras berlangsung, Sabtu (30/11) sekira pukul 15.30 WIB.

Akibat kejadian itu, arus lalin dari dua arah mengalami kemacetan panjang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.


Berdasarkan keterangan Kanit Intel Polsek Cugenang AIPTU Ribowo, pohon besar tersebut tumbang melintang ke jalan, pada saat hujan deras, sekira pukul 15.30 WIB.

"Pada saat hujan deras, kami (petugas piket), menerima laporan adanya pohon tumbang di samping SPBU Cijedil, Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Cugenang," terangnya.

Lanjutnya, karena tumbangnya ke jalan, sehingga menutup arus dari dua arah, Cianjur dan Cipanas. Sehingga kemacetan pun tak terelakan.

"Upaya yang dilakukan pihak kepolisian (Polsek Cugenang), melakukan efakuasi di bantu masyarakat sekitar, sembari menunggu petugas BPBD Kabupaten Cianjur datang," tambahnya.

Pantauan dilapangan, sekira pukul 17.45 WIB, arus lalin dua arah masih tersendat merayap.

Editor : SR.
Laporan : SR.

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris Kepada Penerima 147 PKM Oleh Babinsa,  Bhabinkantibmas Dan Bersama Kepala Desa Sukataris. ...