Jumat, 18 Oktober 2019

Satu Unit Rumah Ludes Terbakar Saat Pemilik Tengah Lelap Tertidur

Cianjur, (TC)  - Satu unit rumah bilik di Kampung Mekarwangi RT. 03/02 Desa Mekarwangi Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ludes dilalap si jago merah, sekitar pukul  24 :00 WIB, kamis (17/10), kemarin. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Berdasarkan informasi dilapangan, sekdes Mekarwangi Dindin Nurhayudin megatakan, penyebab kebakaran tersebut, diduga berasal dari arus pendek listrik yang mengalami konslet di dalam rumah.

"Satu unit rumah bilik berukuran 7x7 meter, milik Neneng (49), warga RT. 02/03 hangus terbakar, selain barang dan surat surat penting, satu unit sepeda motor Honda Vario ikut terbakar, sehingga total kerugian diperkirakan mencapai Rp. 90.000.000, " ucapnya.

Masih di tempat yang sama, Kasi Trantibum Kecamatan Warungkondang, Ayi Kurnia mengatakan, diduga kuat penyebab dari kebakaran tersebut terjadi akibat adanya konsleting arus  listrik di atap rumah.

"Ya, kuat dugaan penyebab kebakaran, antara lain dari konsleting listrik. Namun pada saat kejadian pemilik rumah sedang tertidur. Meyikapi adanya kejadian itu, kami berupaya melakukan pemadaman api di rumah milik korban," ujarnya.

Laporan : AC.

Gideon Wijaya Kestaren Sosialisasikan Aplikasi Mountrash Di Cianjur

founder Mountrash sosialikan aplikasi kepada aktivis lingkungan di Cianjur

Cianjur, - Polemik sampah bukan hanya permasalahan pemerintah semata, dalam hal ini semua elemen masyarakat, harus turut serta mengatasinya. Oleh karena penumpukan sampah tersebut tidak terlepas dari limbah rumah tangga.

Mungkin untuk kawasan industri sudah menyediakan pengelolaan amdalnya, namun dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan, masih ditemukan oknum-oknum yang nakal membuang limbah industrinya tersebut langsung ke alam.

Menyikapi hal tersebut, Gideon Wijaya Kestaren, menciptakan aplikasi bagaimana cara mengolah sampah atau limbah menjadi sumber penghidupan. Artinya dengan berbisnis sampah, atau menjadi pengepul barang rongsok bisa mencukupi kebutuhan dengan menggunakan aplikasi berbasis internet.

Berbekal pengalaman dan jiwa sosialnya yang peduli terhadap lingkungan, dirinya berpikir bagaimana cara mengolah limbah atau sampah menjadi barang yang berarti, tentunya dengan menggunakan aplikasi yang ciptakannya.

Gideon Wijaya Kestaren, menyebutnya aplikasi Mountrash. Aplikasi tersebut dikeluarkan bulan April 2019, dan launching pada tanggal 1 September 2019, lalu.

Gideon Wijaya Kestaren, menjelaskan, Mountrash adalah salah satu aplikasi yang berfungsi untuk mendata tentang sampah nasional.

"Tujuan kita ini kan penyelesaian sampah/limbah, kalau diterapkan maka kita bisa mendapat data valid, seberapa besar sampah yang dihasilkan oleh satu kota tersebut, baik organik maupun anorganik. Nah, dari situlah yang kita data, jadi bisa tahu banyaknya sampah di kota itu," kata founder Mountras, Rabu (16/10), kemarin.

Lanjutnya, dari jumlah itu, kita bisa mendapatkan kemampuan untuk menangani sampahnya.

"Tujuan daripada Mountrash sendiri, adalah untuk mendapatkan data-data tersebut. Nah, yang paling berat adalah bagaimana mensosialisasikan ke masyarakat, bahwa sampah-sampah itu berguna," ujarnya.

Begini kata Gideon Wijaya Kestaren.

Sebagai orang yang memiliki kepedulian terhadap sampah, kita bisa mulai dari ibu kita, dengan menyuruhnya mendownload aplikasi Mountrash, sebagai sumber penghasilannya.

"Dengan menggunakan aplikasi itu, ibu kita atau siapapun bisa menambah pengasilan, dengan cara menjadi pengepul sampah/limbah dari masyarakat dengan harga yang relatif tinggi sesuai kategori. Setelah terkumpul minimal 500 Kg, jual kembali pada kami, dan akan kami jemput ke lokasi. Mekanisme pembayarannya, dilakukan secara non tunai, melalui aplikasi Monuntrash, mudah bukan," paparnya.

Adapun Visi dari Mountrash adalah Platform Barometer sampah nasional, artinya sebagai alat ukur nasional permasalahan sampah dan  Revolusi mental untuk kelola sampah, yang ditujukan mulai pada anak usia dini (edukasi sampah). Sebetulnya sampah plastik di Indonesia hanya mencapai 12-14%, sementara sisanya adalah sampah rumah/restoran, dan industri.

Liputan : SR.

PJS Desa Cirumput Terapkan Perda Di Lingkungan Masyarakat

Cianjur, (CT) - PJS Desa Cirumput A Rachman, gencar lakukan giat-giat bersama masyarakat desa tersebut. Mendekatkan diri dengan masyarakat adalah caranyalah untuk menuju suatu wilayah maju dan berkembang.

Menurutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur nomor 13 tahun 1986 Jo nomor 18 tahun 1995 tentang k3, kemudian nomor 06 tahun 1997 tentang garis sempadan badan, lalu nomor 14 tahun 2002 tentang bangunan dan peraturan daerah Kabupaten Cianjur nomor 1 tahun 2019 tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, merupakan pedoman untuk menyelaraskan masyarakat dengan lingkungannya.

"Atas perda-perda tersebutlah saya berkeingingan untuk membangun dan membina masyarakat, supaya lebih maju dan berkembang. Karena dalam perda tersebut juga tertuang bagaimana  caranya berdisiplin dalam bermasyarakat dan mentaati peraturan-peraturan yang ada," kata PJS Desa Cirumput yang sebelumnya menjadi anggota Satpol-PP Kecamatan Cugenang, Jum'at (18/10).

PJS Desa Cirumput, memang terkesan aktif, hal itu terlihat karena dirinya selalu hadir dalam setiap kegiatan masyarakat.

"Mendekatkan diri atau mendatangi masyarakat itu kan lebih bagus, daripada didatangi masyarakat. Selain bisa mengetahui keadaan atau situasi lingkungan, kita juga bisa mengetahui apa yang dibutuhkan atau dikeluhkan masyarakat," ujarnya.

Lanjutnya, selain menjalankan tugas kedinasan, tentunya kedekatan secara emosional, antara pimpinan dengan masyarakat juga harus terjalin supaya bisa lebih bersinergis lagi.

"Ya, untuk menciptakan ketertiban umum dan ketentraman bermasyarakat, saya lebih mendekatkan diri dengan masyarakat langsung. Seperti hari ini saja, tadi pagi bersama perangkat desa, melaksanakan kegiatan Jum'at bersih, di lingkungan sekitar kantor Desa Cirumput," terangnya.

A Rochman menambahkan, untuk kedepannya, insyaalloh, kegiatan jumsih ini, akan dilaksanakan disetiap keRTan. Tujuannya, tak lain adalah untuk membangunkan kembali semangat gotong royong dilingkungan masyarakat.

"Dengan terjalinnya keharmonisan dilingkungan masyarakat, apa pun akan cepat berkembang dan maju, karena satu sama lain memiliki kekompakan dengan semangat gotong royong yang tinggi," pungkasnya.

Liputan : SR

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris Kepada Penerima 147 PKM Oleh Babinsa,  Bhabinkantibmas Dan Bersama Kepala Desa Sukataris. ...