Kamis, 28 Mei 2020

Puluhan Lansia Di Cijati Mendapat Bantuan Grup Facebook Info Cijati


Teropong Cianjur (Cijati) - Jajaran pengurus group Facebook Info Cijati Cianjur Selatan, menggelar bansos dengan membagikan uang kepada puluhan lansia di Kecamatan Cijati Cianjur Selatan, Kamis (28/05).

Adapun yang menjadi sasarannya adalah, para lansia yang tak terdata oleh pemerinta pusat maupun daerah. Seperti bantuan sosial dari pemerintah Pusat, Provinsi, BLT Desa berupa bantuan PKH, BPNT, BTS dan BLT.

Mekanisme yang dilakukannya adalah, terjun langsung ke lapangan bekerjasama dengan masyarakat untuk mendata warga-warga yang tidak terdata oleh pemerintah untuk menerima bantuan selama pandemi virus covid-19.

Salah seorang admin Info Cijati Hendar Kun (35) mengatakan, bahwa kegiatannya itu murni atas dasar kemanusiaan yang ingin membantu meringankan beban pemerintah di 10 desa seKecamatan Cijati.

"Ya, ini kami lakukan dengan tujuan membantu kemanusiaan dan kami pun melakukannya secara sukarela," katanya.

Hendar menjelaskan, adapun anggran biaya untuk bansos tersebut, bisa terlaksana atas kerjasama/sinergitas para admint dengan donatur yang ada di Kecamatan Cijati.

"Alhamdulillah sebenarnya ada donatur tunggal yang membiayai, ternyata kami denga H. Subarkah alias Aa Barkah sama-sama memperhatikan keadaan Kecamatan Cijati," jelasnya.

Hal senada juga dikatakan H. Subarkah selaku donatur bansos tersebut. Menurutnya agenda tersebut sudah biasa dilakukan setiap bulannya untuk membantu sesama oleh keluarganya nya.

"Sebenarnya ini agenda Rutin keluarga kami setiap setahun sekali setelah lebaran. Namun karena kebetulan kemarin ada temen-temen dari Group Facebook Info Cijati mengajak bekerjasama untuk mengadakan bansos diwilayah Kecamatan Cijati kenapa tidak untuk jalankan," ucap Aa Barkah panggilan akrab H. Subarkah.

Aa menambahkan, jujur saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan para admin di grup Facebook info cijati ini. Mereka tidak hanya membantu tetangganya saja, melainkan membantu satu Kecamatan.

"Untuk kedepannya bersama rekan-rekan grup Facebook Info Cijati, kita akan membantu para santri yang mondok di pondok pesantren yang ada ada di wilayah kecamatan cijati,"tambahnya.


Laporan : SN
Editor : SN

Ini Kata Kapolsek Cibinong Prihal Gandirnya SI

Teropong Cianjur (Cibinong) - Kapolsek Cibinong AKP Ahmad Rifai, menegaskan tentang ramainya beredar di media soisial (medsos) prihal salah seorang warga di Cibinong Cianjur Selatan yang tekena Covid 19, mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri (Gandir) itu HOAX, Kamis (28/05).

Beredarnya postingan informasi tersebut jelas saja ditepis AKP Ahmad Rifai, pasalnya dirinya merasa geram dengan adanya berita bohong itu.

"Memang benar ada salah seorang warga Kampung Pojok Raya RT 02/02 Desa Pananggapan Kecamaatan Cibinong, Cianjur Selatan, yang tewas diduga melakukan bunuh diri dengan cara Gandir dipohon mangga," kata AKP Ahmad Rifai.

AKP Ahmad Rifai menerangkan, kejadiannya pada hari Kamis siang (28/05), sekira Pukul 12.00 WIB, almarhum berinisial SI (60) meninggal gandir itu bukan setres karena terkena virus Covid 19 dan itu sangat tidak benar.

Jadi kami mohon kepada masyarakat bijaklah dalam mengunakan medsos, jangan memposting berita yang tidak benar terkait berita meninggalnya salah seorang petani di Desa Panannggapan yang berseliuran isyu terkena Covid 19, karena bisa kena jeratan Undang-Undang ITE menyebarkan berita bohong alias HOAX.

"Perlu diketahui Keronologis kejadian yang sebenarnya, berawal dari SI yang tidak pulang sejak hari Rabu sore (27/05) atau bada Maghrib sehabis kerja dari kebun, kemudian anaknya mencari hingga malam hari. Namun bapaknya tidak diketumakan. Keesokan harinya sekira pukul 12.00 WIB, korban diketemukan oleh salah seorang warga yang hendak pergi kekebun dalam keadaan sudah tergantung di pohon mangga," terangnya.

AKP Ahmad Rifai melanjutkan, berdasarkan keterangan keluarganya, diduga kuat korban melakukan bunuh diri dilatar belakangi akibat stres ditinggal ibu kandungnya, bukan stres karena terkena virus covid-19.

"Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan tim medis Puskesmas Gunung Bitung, tidak ditemukan adanya luka atau bekas kekerasan lainnya. Keluarga korban pun menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan diatas materai, dan menganggapnya sudah takdir dari Allah SWT," pungkas AKP Ahmad Rifai.


Laporan : SN
Editor : SN

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris

Monitoring Penyaluran BLT Kemensos Desa Sukataris Kepada Penerima 147 PKM Oleh Babinsa,  Bhabinkantibmas Dan Bersama Kepala Desa Sukataris. ...